Selasa, 19 April 2016

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI BAYAN

                                             SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI BAYAN





Islam masuk di Bayan Lombok tidak terlepas dari perkembangan Agama Islam di Tanah Jawa yang disebarkan oleh Wali Songo, Agama Islam masuk melaui pesisir utara Pulau Lombok pada masa Sunan Dalem ( 1505-1545 M ) menjadi Raja Gersik yaitu putera dari Sunan Giri Kedaton. Agama Islam di Bayan awalnya dibawa oleh pedagang pedagang dari Gersik Jawa Timur melalui
Pelabuhan Carik, dan dilanjutkan oleh generasi ke 4 Gersik yaitu cucu dari Sunan Dalem yaitu Sunan Prapen ( 1548-1602 M ),dan salah seorang Murid Syeikh Siti Jenar bernama Kebo Kanigoro yang dikenal dengan nama Sunan Pengging datang ke Lombok ketika terjadi gonjang ganjing tentang ajaran Syeikh Siti Jenar di Demak Bintoro.

Pada tahun 1510 M Kebo Kanigoro yang lahir tahun 1472 M menurut babad Tanah Jawi, hijrah ke Lombok hal tersebutbukan karena tidak tertarik terhadap tahta Majapahit yg jatuh ketangannya, tapi atas pertimbangan keselamatan jiwanya, sehingga membuatnya untuk hijrah ke tempat yg lebih aman dan mendirikan kerajaan baru ditempatnya yg baru, beliau menikah dengan putri dari Kerajaan Purwadadi Lombok bernama Dewi Kencana Sari,dan di Lombok dikenal dengan nama Sunan Pengging.Sunan Pengging menyebarkan agama Islam di daerah Purwa ,Pujut dan pindah ke Bayan tahun 1517 M,dan di Bayan Sunan Pengging dikenal dengan nama Pangeran Mangkubumi,Sunan Pengging menanamkan tentang prinsip dasar diterima dari gurunya Syeikh Siti Jenar Wetu Telu ketika masih di Jawa seperti dialog di bawah ini antara Syeikh Siti Jenar dan Kebo Kanigoro /Sunan Pengging :

“Ada berapa cara yang saling berbeda dari kemunculan makhluk-makhluk di dunia ini. Tolong jelaskan pada kami, cara apa saja itu dan disebut apa proses kemunculan makhluk-makhluk di dunia ini?,”

Kebo kanigoro tercekat kaget, lama ia tidak menjawab, akhirnya ia mengembalikan kepada Syekh Siti Jenar, “kami tidak bisa menjawab pertanyaan tuan Syaikh, kami mohon penjelasan.”
“Ketahuilah pangeran kebo Kanigoro, kemunculan makhluk hidup di dunai ini melalui tiga cara berbeda yang disebut wetu telu (keluar tiga).
1-Pertama, adalah yang disebut menganak (melahirkan).
2-Kedua, mengendong (melalui telur).
3-Ketiga, masemi (tumbuh).

Seluruh makhluk hidup yang memiliki daun telinga, umumnya muncul di dunia melalui cara menganak. Sedang makhluk-makhluk yang tidak memiliki daun telinga umumnya muncul ke dunia melalui mengendong. Dan semua makhluk hidup yang muncul tidak memiliki cara menganak atau mengendong, umumnya muncul ke dunia melalui cara masemi.”
Maka dengan hijrahnya Sunan pengging ke Lombok yang mengajarkan prinsip dasar Wetu telu,dan keturunan Sunan Pengging sangat banyak di Lombok dan sudah menyebar hingga ke Jawa sampai saat ini

Agama Islam menjadi agama negara di Kedatuan Bayan pada tahun 1515 M,dan pertama memeluk agama islam dari kalangan keluarga Datu Bayan adalah Titi Mas Supakel,menurut sejarah Bayan Titi Mas Supakel mempunyai 4 orang putra dan seorang putri yaitu :

1-Titi Mas Perempung
2-Titi Mas Muter
3-Titi Mas Bunbunan
4-Titi Mas Sunsunan
5-Titi Mas Pande ( putri )

Ketika Agama Islam masuk di Bayan ,maka putra putra Datu Bayan dikhitan sesuai dengan syariahislam,namun seorang putra dari Titi Mas Supakel yang bernama Titi Mas Bunbunan menolak untuk dikhitan,dan Titi Mas Bunbunan pindah ke Bali dan tetap memeluk Agama Hindhu,dan Titi Mas Sunsunan dikirim oleh ayahnya ke Pejanggik dan menetap di sana.Setelah Agama Islam berkembang di Bayan,Titi Mas Supakel pindah ke Gunung Batua,dan pemerintahan diserahkan kepada putranya yang paling besar bernama Titi Mas Perempung tahun 1552 M,namun pemerintahannya tidak berlangsung lama ,maka pada tahun 1560 M pemerintahan diserahkan kepada adik perempuannya yang bernama Titi Mas Pande yang bergelar Ratu Mas Bayan Agung dalam pemerintahan Ratu Mas Bayan Agung ini Agama Islam berkembang di Bayan dan Kedatuan Bayan berkembang maju,karena Ratu Mas Bayan Agung dikenal memerintah dengan adil dan bijaksana.

Titi Mas Supakel memerintahkan seorang puteranya yang bernama Titi Mas Muter untuk pergi ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji dan belajar agama di Mekah,dan di Mekah Titi Mas Muter diganti namanya menjadi Syeikh Nurul Rosyid,ketika Syeikh Nurul Rosyid pulang kembali ke Bayan .Syeikh Nurul Rosyid singgah dulu di Bagdad ,dan di Bagdad ia menuntut ilmu kepada seorang mursyid.dan di Bagdad Syeikh Nurul Rasyid diberikan nama gelar oleh Gurunya dengan nama Gosz Abdur Razaq.

Dengan kembalinya Titi Mas Muter atau Gaosz Abdur Razaq ,maka ia mulai menyebarkan agama Islam di Bayan bersama Sunan Prapen,dan mendirikan Masjid Bayan pada tahun 1578 M,yang sampai saat ini masih berdiri sebagai bukti sejarah tentang perkembangan agama islam di Bayan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar